Tiga Wajah yang Sempurna Sebagai Sahabat
Tiga Wajah yang Sempurna Sebagai Sahabat - Sahabat merupakan kata yang sering terucap oleh seseorang yang mempunyai teman dekat. Sahabat merupakan teman dalam beberapa dekade perjalanan yang bisa berupa seperti musuh, orangtua, adik, kakak bahkan bisa berubah menjadi kesatria berkuda. kehidupan memang unik ya, setiap perjalanan dimanapun dan kapanpun patilah seseorang akan muncul sebagai sahabat yang mengiasi beberapa bentuk kehidupan kita. Dengan hadirnya sahabat kehidupan berubah menjadi biru, kuning, merah bahkan kadangkala abu- abu alias ngak jelas. Hihihihi. Begitulah tampilan sahabat dalam menghiasi kehidupan yang tidak abadi ini.
Kisah ku ini dimulai di tahun 2014 ketika aku mulai menginjakkan kakiku di pascasarjana UPI. semua terasa asing di kelas baru, karena aku tidak mengikuti masa orientasi (kuliah umum jika di pasca) karena masih terikat kontrak kerja di Jakarta. Aneh memang, aku berusaha memperhatikan keadaan sekitar dengan style pakaian mereka yang beragam dan cara berbicara yang sangat bervariasi. Tentu saja akan seperti itu karena mereka berasal dari beberapa pulau yang tersebar di seluruh Indonesia. Perasaanku sangat deg- deg an, itu selalu ku rasakan jika aku masuk ke dalam dunia baru. Namun, aku bukan tipe orang yang terlalu lama untuk beradaptasi. Dari jam ke jam, hari demi hari, dan bulan demi bulan pun ku lewati banyak pengalaman tentang cara pandang berteman orang lain yang aku pelajari.
Lanjutlah aku beranjak semester dua, di saat inilah semua berubah menjadi lebih menyenangkan dan berwarna. Intinya semester pertama agak hambar, tetapi di semester dua semua warna muncul dalam kehidupanku termasuk warna abu- abu bahkan hitam juga ada. hahahahah...tapi aku menikmati kehidupanku itu. yang membuat ku bahagia adalah aku bertemu dengan "Tiga Wajah yang Sempurna Sebagai Sahabat" (sekarang aku bisa berkata demikian, dulu mah ngak juga :) hahaha).
Nah, itu mereka (foto) yang membuat banyak warna dalam kehidupanku. Kita mengalami banyak situasi selama 1 tahun terakhir dengan project work dari tugas kuliah. Selama 1 tahun itu berasa waktu yang sangat singkat jika dipikir- pikir untuk sekarang, ingin sekali semua proses dan kondisi pada saat itu terulangi lagi.
Aku merupakan sosok sahabat yang mungkin tidak terlalu baik bagi mereka, tapi aku tahu aku menyayangi mereka. Mereka membuat ku memahami banyak sisi dunia dan akhirat. Selama perjalanan persahabatan itu berlangsung tak sedikit rasa benci muncul diantara kami, marah bahkan marahnya itu juga diungkapkan dengan lantang. Tapi tak mengapa dari sanalah kami belajar betapa berharganya orang yang berkata jujur, dan betapa istimewanya negosiasi sikap terhadap mereka yang disayangi.
Aku akan bercerita sedikit tentang mereka ya guys ! ini tentu saja menurut pendapatku. Ku mulai dari Ratna ya, Ratna adalah temanku yang paling agamais suaranya lembut mendayu- dayu akan tetapi terkadang bisa keras juga. Dia pernah membuatku marah (dan tentu saja aku juga pernah membuat dia jengkel lah....hahahaha), tapi ini anak terus saja tersenyum dan manis kalau ketemu aku. Manggil aku dengan panggilan "teh Via", padahal seumuran. hihihihi, begitu dia menghargaiku di dalam kelompok itu. Ratna ini sesosok perempuan yang kuat menurutku banyak badai permasalahan yang dia lewati tapi tetap tersenyum dan kadang- kadang nagis sih, hanya saja nangisnya dibarengi dengan senyum, semangat terus ya Ratna. Teh Via menyayangi selalu.
Kemudian Renny, Mmmmm....Renny ya, Renny ini orangnya tertutup dan aku menyukai karakter itu, ya karakter mah bukan untuk dibenci. Pikiran positifnya terhadap apapun membuatku salut, sangat jarang untuk berargument jika itu masih persepsi aja. Aku menyayangi temenku yang mungil ini, namun sebenarnya banyak rahasia yang dia sembunyikan dari aku, aku tau itu. Hahahahaha....ayo ngaku Ren....Renny ini juga perfectionist dapat ku katakan begitulah, itu terlihat dalam mengkoreksi tugas- tugas alias editing. hihihihi paling jago nih anak kalau editing. Hanya saja Renny dalam keadaan urgent ngak bisa diburu- buruin, terkadang bikin sebel memang tapi jika diingat- ingat lucu deh. Jadi inget pas ke Thailand, Malaysia, dan Singapore aku bareng terus sama dia kayaknya deh hahahaha, di bandara yang lain buru- buru dan dia masih di ujung jalan sama tasnya ngejar- ngejar kita. hahahahaha lucu jika diingat ingat, badan kecil berlarian di bandara kemudian tasnya gede. Semangat terus ya Renny.
Nah, ini wajah terakhir dari sahabatku yaitu Heni. Hahahahahaha, aku ketawa dulu deh kalau menceritakan dia. Sahabatku yang satu ini udah kayak orangtua ku. Sahabat yang selalu mengingatkan tentang kesehatan ku, waktu tidur, mandi, jadwal makan dan yang lainnya. Heni ini adalah kontroler kami pokoknya. Dewasa sangat ini orang, jika ada masalah aku sering cerita dengan dia. Nasehat- nasehat dan pertimbangan serta solusi yang diberikan itu sangat bagus sehingga kita tidak mengambil jalan yang salah dalam berkeputusan. Akan tetapi dia punya sifat pemalu jika mau presentasi, selalu didorong sama yang lain sebagai motivasi. Eh terkadang menyebalkan juga karena sering juga ngeluh ke aku. Hahahahaha. Heni love you banget dah !
Akhir dari tulisan ini adalah kesedihan bagi ku, karena saat ini kami berempat berada pada akhir semester. Semuanya telah sibuk dengan Tesis masing- masing, pertemuan pun sangat sulit untuk dijadwalkan. Rencana pernikahan telah menghampiri kehidupan kami masing- masing. Akankah pengalaman hidup bersama kalian dapat terulang lagi setelah wisuda selesai? pertanyaan itu tidak ada yang bisa menjawab pasti. Setidaknya kami berusaha untuk hadir dalam konferensi dalam maupun luar negeri sebagai wadah untuk bersua kembali.
Nikmati hidup kalian hari ini, jangan takut untuk meluapkan rasa sayang, kasih mengasihi, menunjukkan kekhawatiran dan memuji satu sama lain, itu merupakan resep persahabatan yang selalu aku pegang. Walaupun sebenarnya aku tahu beberapa orang di kelas sangat membenciku ya mungkin karena ucapan ku tetapi aku hanya memegang prinsip bahwa "Aku adalah apa yang kamu pikirkan", jadi aku tidak perlu repot- repot untuk mengubah diriku untuk menemukan orang- orang yang menyayangiku. Buktinya kami memperoleh semua keinginan dengan apresiasi yang keren- keren dari dosen yang mengampu beberapa mata kuliah. Tim ini sangat keren lah menurutku, kreatifitas satu sama lain melengkapi hasil akhir atau produk yang sempurna selama perkuliahan.
Marilah memiliki sahabat untuk membuat hidupmu menjadi berwarna bahkan sangat banyak warna. Membuat kita belajar tentang sikap dan beretika. Jangan pernah sia- sia kan sahabatmu. Rawatlah selalu perasaan sayang terhadap mereka dan teruslah disiram dan dipupuk dengan rasa saling percaya dan saling menghargai. Yakinlah kehidupanmu akan indah,. Yakin deh !
Kisah ku ini dimulai di tahun 2014 ketika aku mulai menginjakkan kakiku di pascasarjana UPI. semua terasa asing di kelas baru, karena aku tidak mengikuti masa orientasi (kuliah umum jika di pasca) karena masih terikat kontrak kerja di Jakarta. Aneh memang, aku berusaha memperhatikan keadaan sekitar dengan style pakaian mereka yang beragam dan cara berbicara yang sangat bervariasi. Tentu saja akan seperti itu karena mereka berasal dari beberapa pulau yang tersebar di seluruh Indonesia. Perasaanku sangat deg- deg an, itu selalu ku rasakan jika aku masuk ke dalam dunia baru. Namun, aku bukan tipe orang yang terlalu lama untuk beradaptasi. Dari jam ke jam, hari demi hari, dan bulan demi bulan pun ku lewati banyak pengalaman tentang cara pandang berteman orang lain yang aku pelajari.
Lanjutlah aku beranjak semester dua, di saat inilah semua berubah menjadi lebih menyenangkan dan berwarna. Intinya semester pertama agak hambar, tetapi di semester dua semua warna muncul dalam kehidupanku termasuk warna abu- abu bahkan hitam juga ada. hahahahah...tapi aku menikmati kehidupanku itu. yang membuat ku bahagia adalah aku bertemu dengan "Tiga Wajah yang Sempurna Sebagai Sahabat" (sekarang aku bisa berkata demikian, dulu mah ngak juga :) hahaha).
Ratna, Via (aku sendiri), Renny, dan Heni |
Aku merupakan sosok sahabat yang mungkin tidak terlalu baik bagi mereka, tapi aku tahu aku menyayangi mereka. Mereka membuat ku memahami banyak sisi dunia dan akhirat. Selama perjalanan persahabatan itu berlangsung tak sedikit rasa benci muncul diantara kami, marah bahkan marahnya itu juga diungkapkan dengan lantang. Tapi tak mengapa dari sanalah kami belajar betapa berharganya orang yang berkata jujur, dan betapa istimewanya negosiasi sikap terhadap mereka yang disayangi.
Aku akan bercerita sedikit tentang mereka ya guys ! ini tentu saja menurut pendapatku. Ku mulai dari Ratna ya, Ratna adalah temanku yang paling agamais suaranya lembut mendayu- dayu akan tetapi terkadang bisa keras juga. Dia pernah membuatku marah (dan tentu saja aku juga pernah membuat dia jengkel lah....hahahaha), tapi ini anak terus saja tersenyum dan manis kalau ketemu aku. Manggil aku dengan panggilan "teh Via", padahal seumuran. hihihihi, begitu dia menghargaiku di dalam kelompok itu. Ratna ini sesosok perempuan yang kuat menurutku banyak badai permasalahan yang dia lewati tapi tetap tersenyum dan kadang- kadang nagis sih, hanya saja nangisnya dibarengi dengan senyum, semangat terus ya Ratna. Teh Via menyayangi selalu.
Kemudian Renny, Mmmmm....Renny ya, Renny ini orangnya tertutup dan aku menyukai karakter itu, ya karakter mah bukan untuk dibenci. Pikiran positifnya terhadap apapun membuatku salut, sangat jarang untuk berargument jika itu masih persepsi aja. Aku menyayangi temenku yang mungil ini, namun sebenarnya banyak rahasia yang dia sembunyikan dari aku, aku tau itu. Hahahahaha....ayo ngaku Ren....Renny ini juga perfectionist dapat ku katakan begitulah, itu terlihat dalam mengkoreksi tugas- tugas alias editing. hihihihi paling jago nih anak kalau editing. Hanya saja Renny dalam keadaan urgent ngak bisa diburu- buruin, terkadang bikin sebel memang tapi jika diingat- ingat lucu deh. Jadi inget pas ke Thailand, Malaysia, dan Singapore aku bareng terus sama dia kayaknya deh hahahaha, di bandara yang lain buru- buru dan dia masih di ujung jalan sama tasnya ngejar- ngejar kita. hahahahaha lucu jika diingat ingat, badan kecil berlarian di bandara kemudian tasnya gede. Semangat terus ya Renny.
Nah, ini wajah terakhir dari sahabatku yaitu Heni. Hahahahahaha, aku ketawa dulu deh kalau menceritakan dia. Sahabatku yang satu ini udah kayak orangtua ku. Sahabat yang selalu mengingatkan tentang kesehatan ku, waktu tidur, mandi, jadwal makan dan yang lainnya. Heni ini adalah kontroler kami pokoknya. Dewasa sangat ini orang, jika ada masalah aku sering cerita dengan dia. Nasehat- nasehat dan pertimbangan serta solusi yang diberikan itu sangat bagus sehingga kita tidak mengambil jalan yang salah dalam berkeputusan. Akan tetapi dia punya sifat pemalu jika mau presentasi, selalu didorong sama yang lain sebagai motivasi. Eh terkadang menyebalkan juga karena sering juga ngeluh ke aku. Hahahahaha. Heni love you banget dah !
Heni, Via (aku sendiri), Renny, dan Ratna |
Nikmati hidup kalian hari ini, jangan takut untuk meluapkan rasa sayang, kasih mengasihi, menunjukkan kekhawatiran dan memuji satu sama lain, itu merupakan resep persahabatan yang selalu aku pegang. Walaupun sebenarnya aku tahu beberapa orang di kelas sangat membenciku ya mungkin karena ucapan ku tetapi aku hanya memegang prinsip bahwa "Aku adalah apa yang kamu pikirkan", jadi aku tidak perlu repot- repot untuk mengubah diriku untuk menemukan orang- orang yang menyayangiku. Buktinya kami memperoleh semua keinginan dengan apresiasi yang keren- keren dari dosen yang mengampu beberapa mata kuliah. Tim ini sangat keren lah menurutku, kreatifitas satu sama lain melengkapi hasil akhir atau produk yang sempurna selama perkuliahan.
Marilah memiliki sahabat untuk membuat hidupmu menjadi berwarna bahkan sangat banyak warna. Membuat kita belajar tentang sikap dan beretika. Jangan pernah sia- sia kan sahabatmu. Rawatlah selalu perasaan sayang terhadap mereka dan teruslah disiram dan dipupuk dengan rasa saling percaya dan saling menghargai. Yakinlah kehidupanmu akan indah,. Yakin deh !
Post a Comment for "Tiga Wajah yang Sempurna Sebagai Sahabat "