Tanda -Tanda Autism Spectrum Disorder

Yulviasani.com - Autism Spectrum Disorder - Gangguan spektrum autis yang dikalangan umum disebut "autis" memiliki definisi orang yang sibuk dengan dunianya sendiri, orang yang mengalami gangguan interaksi dan komunikasi. pemaparan tersebut definsi yang familiar di kalangan masyarakat pada umumnya. Agar lebih jelas dan matang, mari kita simak pengertian autis menurut para ahli sebagai berikut:

1. Simpson dan LaCava (2008) ASDs adalah gangguan neurologis yang menyebabkan masalah pada komunikasi, sosialisasi dan perilaku. 
2. Gargiulo (2012) Autis adalah gangguan neurobiologis yang kompleks dan berdampak pada perkembangan seseorang seumur hidup. Orang dengan autis bermasalah dalam interaksi sosial dan komunikasi.
3. Yako (2003) Anak dengan spektrum autis mengalami gangguan pada tiga ranah yaitu interkasi sosial, perilaku dan komunikasi.
4. APA (2013) Spektrum gangguan yang dikarakteristikan dengan defisit secara menetap pada komunikasi sosial dan interaksi sosial dalam berbagai konteks

Beberapa perilaku yang terkait dengan autisme termasuk keterlambatan perkembangan bahasa dan bicara, kesulitan dalam melakukan kontak mata atau mengadakan pembicaraan, kesulitan dengan fungsi eksekutif yang berkaitan dengan penalaran dan perencanaa, minat terbatas dan intens, keterampilan motorik yang buruk dan masalah kepekaan pada indera.

Menurut Ossy, tanda- tanda autis sebagai berikut:

• Terlalu hiperaktif atau terlalu pasif
• Kurang responsif dengan model pendidikan formal
• Perilaku atau gerak tubuh yang tidak biasa, seperti: terus melompat, menepuk paha
• Tidak merasa sakit/ kurang sensitif dengan rasa sakit
• Kadang tidak suka sentuhan atau pelukan 
• Senang dengan rutinitas, sulit menerima perubahan
• Menangis dan mengamuk tanpa alasan yang jelas
• Menunjukkan keinginan melalui menarik tangan orang lain
• Penyendiri
• Ketertarikan pada objek yang tidak biasa
• Tidak merespon ketika dipanggil
• Tertawa/ cekikikan di situasi yang tidak tepat
• Mengabaikan kontak mata
• Kesulitan berbaur dan bermain bersama
• Tidak menunjuk dengan jari apa yang diinginkan
• Senang menyusun mainan
• Kurang kesadaran akan bahaya
• Kurang dapat bermain "pura- pura", bermain dengan cara yang tidak biasa/repetitif
• Echolalia
• Senda dengan berputar/ memutarkan benda

Sebagai orantua perlu memahami kecakapan anak disetiap tahapan perkembangannya sehingga mempermudah orangtua dalam memberikan pelayanan sesegera mungkin jika ada yang tidak berkembang semestinya.